Thursday, May 21, 2009

sang pemimpi

Aku terobsesi membaca dan mengamati buku tulisan Andrea Hirata bertajuk 'sang pemimpi'. Kukutip kata-kata Arai dalam buku ini "tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..." mimpi dahulu maka usaha untuk mencapainya. Mereka yang bercita-cita tidak rugi untuk bercita-cita kerana dengan mimpi dan cita-cita tersebut hidup kita lebih bermotivasi.

Kerana cita-cita ingin melanjutkan pelajaran ke Paris, mereka (Arai dan Ikal) sanggup bekerja sambil belajar, meneruskan peringkat ijazah tanpa sedikit bantuan dari keluarga, semuanya dicari sendiri, bekerja sambil belajar. Kiranya mimpi itu dikhayalkan dan ditulis serta gerakkan tenaga dan daya untuk mencapainya. Sebelum aku ke Mesir, aku turut berkeinginan untuk belajar di Iran, bukan apa ingin mencari ilmu yang yang pure atau asli. Pelik juga kenapa asli? sebab aku melihat pengajian di Malaysia hanya pada kulitnya dan aku ingin mengetahui yang lebih lagi. Lalu tempat yang paling sesuai bagiku adalah Kaherah, gedung ilmu.

Sang pemimpi menceritakan bagaimana peritnya untuk mencapai mimpi, tetapi mimpi dapat dicapai bertahun-tahun selepas itu. Dari daerah Pulau Belitong sana, dapat menggapai cita-citanya menjadi seorang yang berguna kepada masyarakat. Di mana kita? segala kesenangan kita kecapi, tidak pernah memahami betapa peritnya untuk mendapat sedikit suapan, segalanya senang buat kita. Terkadang terfikir juga di benak, betapa senang hidup kenapa tetap malas untuk melakukan sesuatu yang berguna demi untuk diri dan masyarakat. Kita terus berkhayal dengan khayalan merugikan, bukan untuk orang lain tetapi untuk diri semata.

"biar kau tahu, Kal, orang seperti kita tak punya apa-apa kecuali semanagt dan mimpi-mimpi, dan kita akan bertempur habis-habisan demi mimpi itu!!". "Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati..."

No comments: